- ID 23471-24 SG/864.2015
- Item
- 1976-1981
Bagian dariKHAZANAH ARSIP FOTO DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA YOGYAKARTA
Para abdi dalem kraton menunggu prosesi gamelan sekaten tahun 1976 Alun-alun Utara Yogyakarta
149 hasil temuan memiliki objek digital Perlihatkan hasil dengan objek digital
Bagian dariKHAZANAH ARSIP FOTO DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA YOGYAKARTA
Para abdi dalem kraton menunggu prosesi gamelan sekaten tahun 1976 Alun-alun Utara Yogyakarta
Bagian dariKHAZANAH ARSIP FOTO DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA YOGYAKARTA
Gamelan kraton siap diletakan oleh para abdi dalem pembawa gamelan setelah acara Miyos Gongso Gamelan sekaten
Bagian dariKHAZANAH ARSIP FOTO DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA YOGYAKARTA
Bapak Achmad selaku Walikotamadya KDH Tk. II Yogyakarta (depan, nomor tiga dari kiri) mengikuti prosesi arak-arakan gamelan sekaten
Bagian dariKHAZANAH ARSIP FOTO DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA YOGYAKARTA
Abdi dalem kraton niyogo atau penabuh gamelan membunyikan saron salah satu perangkat gamelan kraton
Bagian dariKHAZANAH ARSIP FOTO DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA YOGYAKARTA
Para abdi dalem niyogo penabuh gamelan sekaten tahun 1976 duduk santai bersama di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta
Bagian dariKHAZANAH ARSIP FOTO DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA YOGYAKARTA
Kyahi Nagawilaga salah satu gamelan kraton dibunyikan oleh beberapa abdi dalem niyogo penabuh gamelan sekaten
Bagian dariKHAZANAH ARSIP FOTO DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA YOGYAKARTA
Para abdi dalem niyogo penabuh gamelan membunyikan gamelan jenis saron dalam acara perayaan sekaten
Bagian dariKHAZANAH ARSIP FOTO DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA YOGYAKARTA
Ibu- ibu terlihat beranjak meninggalkan tempat acara perayaan sekaten di Kraton Ngayogyakarta
Bagian dariKHAZANAH ARSIP FOTO DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA YOGYAKARTA
kereta mini terlihat dari belakang mengangkut penumpang ikut menyemarakkan perayaan sekaten
Bagian dariKHAZANAH ARSIP FOTO DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA YOGYAKARTA
Keranjang wajik sebagai tempat cetakan pareden ( gunungan ) yang berasal dari bambu yg dibuat oleh beberapa abdi dalem keraton yg dipimpin oleh lurah Jogokaryo